LINGKUNGANKatanya Primata Tak Berekor Khas Kalimantan Ini Tergolong Hewan...

Katanya Primata Tak Berekor Khas Kalimantan Ini Tergolong Hewan Yang Setia Sama Pasangannya

-

- Advertisment -spot_img

MEDIA UTAMA – Kera kecil ini berayun-ayun dari pohon ke pohon, dengan lengan panjangnya primata ini bergerak menjelajah hutan mencari santapan untuk mengisi perut.

Santapan harian yang biasa dilahap terdiri dari buah-buahan berdaging masak, bunga, dedaunan muda, biji dan serangga kecil atau serangga kecil. Namun, spesies ini menyukai buah-buahan manis terutama buah ara.

Primata ini sekilas dilihat bentuknya menyerupai kera. Berbeda dari primata lainnya, hewan ini tidak memiliki ekor. Primata unik ini bernama Owa Kelempiau atau Owa Kalimantan. Hewan endemik ini tersebar di pedalaman Kalimantan, di daerah barat daya pulau di antara aliran sungai Kapuas (Kalbar) dan Barito (Kalteng). Orang luar negeri menamai satwa ini dengan sebutan Borneo Gibbon.

Owa memiliki wajah yang lucu dengan ciri khas ‘brewok’ putih di sekeliling wajahnya yang berwarna hitam. Brewok ini bukan menandakan Owa sudah berumur ya! Warna umum Owa Kelempiau adalah abu-abu, cokelat abu-abu atau kehitaman, dengan alis berwarna terang keputihan dan warna gelap di atas kepala seperti topi.

BACA JUGA:  Motoran Pakai Sandal Jepit, Amankah? Ini Penjelasan Safety Riding Instruktur

Hewan dengan nama ilmiah Hylobates albibarbisini hidupnya secara arboreal, yakni sebagian besar waktunya di pepohonan. Berhabitat pada hutan hujan hingga ketinggi 1.500 mdpl. Hewan lucu ini beraktivitas pada siang hari.

BACA JUGA:  Tingkatkan Keselamatan Berkendara, Astra Motor Kaltim 2 Bareng PT. Sucofindo Gelar Webinar Safety Riding 

Katanya Owa tergolong hewan yang monogami alias setia, primata ini hanya memiliki satu pasangan dan bisa dibilang hanya kematian yang bisa memisahkan pasangan Owa.

Owa memiliki tubuh yang kecil, kepala dan tubuh beurukuran antara 420-470 mm, kaki belakang 128-150 mm, dan beratnya 5-6 kg. Meski bertubuh kecil, namun spesien ini sangat lincah dan sulit ditangkap.

Saat bahaya mengancam, Owa akan melindungi keluarga dengan suara keras dan panjang.Jika mereka dimangsa, kemungkinan besar oleh predator burung dan atau ular arboreal. Masa hidup Owa sekitar 30-35 tahun di alam dan 40-50 tahun jika di penangkaran.

BACA JUGA:  Aktivis Lingkungan di Tala Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Sebagai pemakan buah, mereka berperan penting sebagai penyebar benih atau biji di hutan atau sang penyemai hutan.

Owa Kalimantan diklasifikasikan sebagai Terancam Punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN, 2015), muncul di Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN. Daftar ini didasarkan pada hilangnya spesies dalam populasi lebih dari 50% selama 45 tahun terakhir, atau tiga generasi.

Alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman, pertanian, dan perkebunan di dataran rendah menyebabkan populasi Owa Kelempiau atau Kalawat ini terancam. Wajahnya yang lucu dan menggemaskan, Owa pun kerap menjadi perdagangan hewan peliharaan ilegal.

Selain itu, perburuan Owa Kelempiau karena beberapa orang menganggap tulang di lengan panjang tubuh Owa dianggap berkhasiat.

BACA JUGA:  Lestarikan Habitat Bekantan, Yayasan AHM Tanam Seribu Mangrove Rambai

Selain Owa Kelempiau, enam spesies owa lainnya hidup di hutan-hutan Indonesia dari total 20 spesies owa di dunia. Setiap jenis owa memiliki keunikannya masing-masing. Enam spesies owa itu antara lain owa bilau, owa jawa,owa jenggot putih, owa seurudung, owa siamang dan owa ungko.

BACA JUGA:  Aktivis Lingkungan di Tala Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Seluruh jenis owa adalah hewan dilindungi oleh negara sesuai dengan UU No. 5 Tahun 1990. Sehingga pemeliharaan, perdagangan, dan perburuannya adalah kegiatan ilegal. (*)

Latest news

Kampanye Politik dengan Anggaran Terbatas: Strategi untuk Sukses

MEDIA UTAMA.ID - Kampanye politik sering kali diasosiasikan dengan anggaran besar yang digunakan untuk iklan televisi mahal, spanduk raksasa,...

Lestarikan Habitat Bekantan, Yayasan AHM Tanam Seribu Mangrove Rambai

MEDIAUTAMA.ID, Barito Kuala - Yayasan Astra Honda Motor (AHM) melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove rambai di Kawasan Stasiun Riset Bekantan...

Sri Puji Astuti : Saya Mencoba untuk Konsisten

MEDIAUTAMA.ID, Samarinda - Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Samarinda, Sri Puji Astuti mengungkapkan bahwa dirinya kembali...

Praktisi Asesmen SDM dari ULM Banjarmasin Luncurkan Buku Kompetensi Pengembangan Diri dan Orang Lain Aparatur Sipil Negara

MEDIAUTAMA.ID, Banjarbaru - Dosen sekaligus Psikolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Muhammad Syarif Hidayatullah bersama Rooswita...
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Catat yaa! Ini 5 Waktu Terburuk Minum Kopi

MEDIA UTAMA - Mencium bau khasnya. Mulai dari biji  berwarna coklat kehitaman, alunan suara mesin grinder, disambut suara lentingan...

Wali Kota Perempuan, Why Not?

MEDIA UTAMA - Sedikit berbeda dari kebanyakan, ketika ada calon pemimpin atau calon Walikota dari perempuan, padahal di alam...

Must read

Kampanye Politik dengan Anggaran Terbatas: Strategi untuk Sukses

MEDIA UTAMA.ID - Kampanye politik sering kali diasosiasikan dengan...

Lestarikan Habitat Bekantan, Yayasan AHM Tanam Seribu Mangrove Rambai

MEDIAUTAMA.ID, Barito Kuala - Yayasan Astra Honda Motor (AHM) melakukan...
- Advertisement -spot_imgspot_img

You might also likeRELATED
Recommended to you